

1. Sistem tenaga listrik dapat dikelompokkan atas
tiga komponen, yaitu
A. Sistem
Pembangkit, Sistem Transmisi dan Sistem Distribusi
B. Pusat Pembangkit, Sistem
Transmisi dan Sistem Distribusi
C. Pusat Pembangkit, Saluran
Transmisi dan Sistem Distribusi
D. Pusat Pembangkit, Saluran
Transmisi dan SaluranDistribusi
E. Pusat Transmisi dan Pusat
Distribusi
2. Jenis bahan bakar untuk PLTD dan PLTU berupa
A. Solar dan
residu,minyak,batubara,gas atau nuklir
B. Solar, residu dan
minyak,batubara,gas atau nuklir
C. Solar, residu,minyak dan batubara,gas atau nuklir
D. Solar, residu,minyak,batubara
dan gas atau nuklir
E. A, B, C dan D Tidak Ada
3. Dalam rangka menaikkan efisiensi dijumpai
pembangkitan campuran seperti
A. PLTGU
B. PLTN
C. PLTP
D. PLTM
E. PLTS
4. Keuntungan PLTGU adalah proses pembangkitan listrik dapat dilaksanakan
secara bertahap dimana pada tahap awal PLTGU bekerja dengan sistem
A. Open cycle
B. Combine Cycle
C. Double Cycle
D. Single open cycle
E. Trible open cycle
5. Tegangan keluaran Generator berkisar antara
A. 6,6 hingga
24 kV
B. 0,6 hingga 2,4 kV
C. 6,6 hingga 2,4 kV
D. 66 hingga 240 kV
E. 0.6 hinga kV
6. Keuntungan perusahaan listrik dalam pelayanan
menggunakan jaringan tegangan menengah,
antara
lain..., kecuali
A. Tidak
membutuhkan investasi instalasi JTR
B. Rugi-rugi yang rendah
C. Pelaksanaan pembanunan yang
lebih cepat
D. Investasi awal tinggi
E. Tidak Ada
7. Terdapat beberapa sistem jaringan distribusi
antara lain
A. Radial dan Spindle
B. Radial,
Loop dan Spindle
C. Radial, Loop dan Network
D. Radial, Paralel dan Spindle
E. Network, Loop dan Spindle
8. Dalam jaringan tegangan rendah di Indonesia pada
umumnya dipergunakan jaringan… kecuali
A. 3 phasa tiga kawat
B. 3 phasa empat kawat
C. Dua phasa
dua kawat
D. Satu phasa dua kawat
E. satu pasha dan dua kawat
9. Dalam operasi paralel beberapa kondisi yang harus
dipenuhi antara lain
A. Ratio belitan atau transformasi
dan rating tegangan sama
B. Polaritas sama, Persen
impedansi sama
C. Ratio
antara resistansi dan reaktasi sama
D. paralel dan seri sama
pemprosesannya
E. Jawaban A,B dan C Benar
10. Pada pengujian hubung singkat, tegangan masukan
Vhs dinaikkan secara perlahan sampai
Ammeter
menunjukkan
A. arus beban penuh
B. arus hubung singkat
C. arus pengujian beban penuh
D. arus
pengujian hubung singkat
E. Penghubung Distribusi
11. Data yang didapat dari hasil pengujian beban nol
adalah
A. Besar Daya, arus dan Tegangan
beban nol
B. Besar
beban, arus dan Tegangan beban nol
C. Besar beban, daya dan Tegangan
beban nol
D. Besar Daya, arus dan Impedansi
beban nol
E. Tidak Ada
12. Dari persamaan kopel motor induksi diatas
diketahui bahwa kopel sebanding dengan....
A. pangkat
dua tegangan yang diberikan
B. akar dua tegangan yang
diberikan
C. pangkat dua impedansi yang
diberikan
D. akar dua impedansi yang
diberikan
E. Tidak Ada
13. Diantara berbagai karakteristik
motor, yang terpenting adalah hubungan antara jumlah perputaran n dan
......
A. kopel T
B. Arus
C. Sekon
D. Impedansi
E. Daya
keluaran
14. Berdasarkan cara pendinginannya, dikenal 3 tipe
Transformator, yaitu:
A. Oil filled self cooled, oil
filled water cooled, dan air blast
B. Oil filled self cooled, oil
filled water cooled, dan oil filled air blast
C. Oil
field self cooled, oil field water cooled, dan air blast
D. Oil field self cooled, oil
filled water cooled, dan air blast
E. Soil Field
15. Berdasarkan cara melilit inti dikenal ada 2 tipe
Transformator, yaitu ...
A. Tipe Inti
dan Cangkang
B. Tipe Cangkang dan Linear
C. Tipe Inti dan Linear
D. Tipe Linear dan Selenoid
E. Linear dan Linear
16. Rugi yang terjadi pada Transformator adalah
A. rugi-rugi besi dan rugi tembaga
B. rugi histerisis dan rugi
tembaga
C. rugi
histerisis dan arus eddy
D. arus eddy dan rugi tembaga
E. Tidak Ada
17. Menurut Hukum Ohm, hubungan antara arus dan
tegangan dapat dinyatakan sebagai berikut
…..
A. V = i R
B. v = i R
C. v = i r
D. V = I. R
E. v = I.R
18. Salah satu fungsi Transformator daya pada sistem
tenaga adalah…
A. Menaikan
dan menurunkan tegangan sistem
B. Menurunkan tegangan sistem
C. Menaikan tegangan sistem
D. Memindahkan daya elektrik dari
satu sirkit ke sirkit lain
E. Tidak Ada
19. Efisiensi maksimum suatu Transformator akan
dicapai bilamana..
A. Rugi tembaga sama dengan Rugi
besi
B. Rugi
tembaga primer sama dengan Rugi tembaga sekunder
C. Rugi besi sama dengan Rugi inti
D. Rugi
Turbin
E. Rugi tembaga primer sama dengan Rugi besi
20. Rugi inti Transformator terdiri dari
A. Rugi
histerisis dan rugi arus edy
B. Rugi tembaga, dan rugi arus edy
C. Generator dan turbin
D. Rugi tembaga dan rugi besi
E. Rugi tembaga dan histerisisi
21. Untuk menghindari sirkulasi arus lokal dan pembagian beban yang tidak
proporsional pada kerja paralel dua atau lebih Transformator maka Transformator
harus memenuhi……
A. Rating tegangan primer dan
sekunder dari Transformator harus identik
B. Tipe harus
sama
C. Tipe
tidak harus sama
D. Tipe dan rating harus sama
E. Perbandingan lilitan harus sama
22. Peralatan yang dipergunakan untuk dapat mengkonversi energi elektrik
menjadi energi elektrik adalah.
A. Motor
B. Generator
C.
Tranformator
D. Mesin
E. Turbin
23. Peralatan yang dipergunakan untuk dapat mengkonversi energi mekanik
menjadi energi elektrik adalah.
A. Motor
B. Generator
C. Uji
Pembangkit
D. Tranformator
E. Mesin
24. Pengujian hubung singkat pada Motor Induksi
dilaksanakan dengan…
A. Menghubung
singkat belitan sekunder
B. Memutar rotor secara perlahan
dan menahannya pada saat tertentu
C. Menahan putaran rotor setelah
rotor berputar
D. Menjaga agar s=1, selama prioda
pengukuran
E. Tidak Ada
25. Torka maksimum dari sebuah Motor Induksi akan
tercapai pada saat….
A. slip maksimum
B. daya
maksimum
C. daya minimum
D. Arus maksimum
E. slip nol
26. Motor induksi yang memiliki konstruksi rotor
seperti halnya sangkar tupai disebut ….
A. Induksi
B. Belitan
C. Universal
D. Sangkar
E. Konduktor
27. Motor induksi pada umumnya berputar dengan kecepatan konstan.
Pengaturan putaran motor induksi dapat dilakukan dengan cara-cara….
A. Merubah jumlah kutub, merubah
frekuensi, merubah urutan fasa
B. Merubah arah kutub, merubah
frekuensi, merubah tegangan
C. Merubah Fasa dan
Generator
D. Merubah urutan fasa, merubah
frekuensi, merubah tegangan
E. Merubah
jumlah kutub, merubah frekuensi, merubah tegangan
28. Pada motor induksi 1 fasa, fluksi sinusoidal
yang diberikan hanya akan menghasikan medan
yang …..
A. Diam B. Pulsator C.Berputar D. Pulsasi
E.Running
29. Dua hal penting yang harus diperhatikan dalam
pengasutan motor induksi, yaitu:…
A. Arus dan Torka pengasutan
B. Arus dan
kecepatan pengasutan
C. Torka pengasutan dan torka
beban
D. Arus pengasutan dan torka beban
E. Arus
dan kecepatan pengasutan
30. Arah putaran suatu motor induksi tiga phasa
dapat dirubah dengan cara..
A. Merubah arah kutub
B. Merubah sumber arus
C. Merubah
urutan fasa rotor
D. Merubah urutan fasa sumber
E. Merubah arah fasa
31. Jenis arus yang
dihasilkan oleh pembangkit listrik sebelum diubah oleh inverter pada pembangkit
listrik energi surya adalah …
A.
Alternating
Current
B. Direct
Current
C.
Voltase
D.
Daya
E.
Ampere
32. Pergerakan udara
yang diakibatkan oleh perbedaan tekanan udara yang merupakan hasil dari
pengaruh ketidakseimbangan pemanasan sinar matahari terhadap tempat-tempat yang
berbeda dipermukaan bumi disebut …
A.
Angin
B. Tekanan
udara
C.
Musim
D.
Kelembaban
udara
E.
Curah
hujan
33. Angin bertiup
dari …
A. Daerah
bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah
B.
Daerah
bertekanan udara rendah ke daerah bertekanan udara tinggi
C.
Daerah
tinggi ke daerah rendah
D.
Daerah
rendah ke daerah tinggi
E.
Daerah
dingin ke daerah panas
34. LAPAN merupakan
akronim dari …
A. Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional
B.
Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nusantara
C.
Lembaga
Penelitian dan Antariksa Nasional
D.
Lembaga
Pengkajian Antariksa Nasional
E.
Lembaga
Pengkajian Antariksa Nusantara
35. Berikut ini
merupakan daerah yang cocok untuk dikembangkan menjadi lokasi pembangkit
listrik energy angin, kecuali …
A.
Nusa Tenggara Timur
B. Nusa Tenggara
Barat
C. Sulawesi Selatan
D. Bali
E.
Pantai
selatan jawa
36. Pembangkit
listrik energi surya sering disebut juga dengan istilah …
A.
Photosintesis
B.
Photoorganic
C.
Photosurya
D.
Photosolar
E. Photovoltaic
37. Berikut ini yang
merupakan salah satu tipe sel surya adalah …
A.
Pollycristaline
B.
Pollymer
C.
Methana
D.
Hibryd
E.
Mikrohidro
38. Sel photovoltaic
terbuat dari bahan …
A.
Silicon kristalin
B.
Silicon
padat
C.
Silicon
cair
D.
Ferrit
clorit
E.
Mangan
dioksida
39. Berikut merupakan
komponen yang digunakan dalam pembangkit listrik energi surya, kecuali …
A.
Generator
B.
Panel
surya
C.
Regulator
D.
Aki
E.
Inverter
AC/DC
40. Pada pembangkit
listrik energi surya, terjadi perubahan listrik …
A.
Arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC)
B. Arus bolak-balik
(AC) menjadi arus searah (DC)
C. Arus seri
menjadi arus parallel
D. Arus parallel
menjadi arus seri
E. Arus induksi
SLIDE MODUL
MOTOR
INDUKSI
1. PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK
Dimana motor digunakan..?. Motor listrik merupakan sebuah
perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau
blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan
juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut
“kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan
sekitar 70% beban listrik total di industri.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum
sama (Gambar 1): Arus listrik dalam
medan magnet akan memberikan gaya Jika
kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua
sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah
yang berlawanan. Pasangan gaya
menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada
dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan
magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan
medan.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa
yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/
torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan.
Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok (BEE India,
2004): Beban torque konstan adalah
beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan
operasinya namun torque nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque
konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan. Beban dengan variabel torque adalah beban
dengan torque yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan
variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai
kwadrat kecepatan).
2. JENIS – JENIS MOTOR
LISTRIK
Dalam dunia penggerak atau daya dewasa ini motor listrik
sangat berperan penting, dan menjadi keperluan yang mendasar. Disamping karena
tidak terlalu memakan tempat yang lebar. Juga tidak berisik pada saat
dioperasikan.
Berikut pengelompokan motor listrik ;
3. KOMPONEN UTAMA MOTOR LISTRIK SINKRON
Namun
dalam pembahasan ini penulis akan mengulas tentang motor listrik sinkron AC.
Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada sistim
frekwensi tertentu.
Motor
ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki torque
awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal
dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator
motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga
sering digunakan pada sistim yang menggunakan banyak listrik.
Komponen utama motor sinkron adalah (Gambar 7):
a. Rotor.
Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi
adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan
perputaran medan magnet.
Hal ini memungkinkan sebab
medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau
arus DC-excited, yang dipaksa untuk
mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
b. Stator.
Stator menghasilkan medan magnet berputar
yang sebanding dengan frekwensi yang dipasok.
Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh persamaan
berikut (Parekh, 2003):
Dimana:
f = frekwensi dari pasokan frekwensi
P= jumlah
kutub
4. KARAKTERISTIK MOTOR SINKRON
Sebuah motor sinkron dapat dinyalakan oleh sebuah motor
dc pada satu sumbu. Ketika motor mencapai kecepatan sinkron, arus AC diberikan
kepada belitan stator. Motor dc saat ini berfungsi sebagai generator dc dan
memberikan eksitasi medan dc kepada rotor. Beban sekarang boleh diberikan
kepada motor sinkron. Motor sinkron seringkali dinyalakan dengan menggunakan
belitan sangkar tupai (squirrel-cage)
yang dipasang di hadapan kutub rotor. Motor kemudian dinyalakan seperti halnya
motor induksi hingga mencapai –95% kecepatan sinkron, saat mana arus searah
diberikan, dan motor mencapai sinkronisasi. Torque yang diperlukan untuk
menarik motor hingga mencapai sinkronisasi disebut pull-in torque.
Seperti diketahui, rotor motor sinkron terkunci dengan medan putar dan harus terus beroperasi pada kecepatan sinkron untuk semua keadaan beban. Selama kondisi tanpa beban (no-load), garis tengah kutub medan putar dan kutub medan dc berada dalam satu garis (gambar dibawah bagian a). Seiring dengan pembebanan, ada pergeseran kutub rotor ke belakang, relative terhadap kutub stator (gambar bagian b). Tidak ada perubahan kecepatan. Sudut antara kutub rotor dan stator disebut sudut torque .
Jika
beban mekanis pada motor dinaikkan ke titik dimana rotor ditarik keluar dari
sinkronisasi , maka motor akan berhenti. Harga maksimum torque sehingga motor
tetap bekerja tanpa kehilangan sinkronisasi disebut pull-out torque.
5. MOTOR INDUKSI 3 FASE
Motor induksi tiga fasa merupakan motor elektrik yang
paling banyak digunakan dalam dunia industri.
Salah satu kelemahan motor induksi yaitu memiliki beberapa karakteristik
parameter yang tidak linier, terutama resistansi rotor yang memiliki nilai yang
bervariasi untuk kondisi operasi yang berbeda, sehingga tidak dapat
mempertahankan kecepatannya secara konstan bila terjadi perubahan beban. Oleh karena itu untuk mendapatkan kecepatan
yang konstan dan peformansi sistem yang lebih baik terhadap perubahan beban
dibutuhkan suatu pengontrol
Motor induksi 3 fasa adalah alat penggerak yang paling
banyak digunakan dalam dunia industri.
Hal ini dikarenakan motor induksi mempunyai konstruksi yang sederhana,
kokoh, harganya relatif murah, serta perawatannya yang mudah, sehingga motor
induksi mulai menggeser penggunaan motor DC pada industri. Motor induksi
memiliki beberapa parameter yang bersifat non-linier, terutama resistansi
rotor, yang memiliki nilai bervariasi untuk kondisi operasi yang berbeda. Hal ini yang menyebabkan pengaturan pada
motor induksi lebih rumit dibandingkan dengan motor DC.
Salah satu kelemahan dari motor induksi adalah tidak
mampu mempertahankan kecepatannya dengan konstan bila terjadi perubahan
beban. Apabila terjadi perubahan beban
maka kecepatan motor induksi akan menurun. Untuk mendapatkan kecepatan konstan
serta memperbaiki kinerja motor induksi terhadap perubahan beban, maka dibutuhkan
suatu pengontrol. Penggunaan motor
induksi tiga fasa di beberapa industri membutuhkan performansi yang tinggi dari
motor induksi untuk dapat mempertahankan kecepatannya walaupun terjadi
perubahan beban. Salah satu contoh
aplikasi motor induksi yaitu pada industri kertas. Pada industri kertas ini untuk menghasilkan
produk dengan kualitas yang baik, dimana
ketebalan kertas yang dihasilkan dapat merata membutuhkan ketelitian dan
kecepatan yang konstan dari motor penggeraknya, sedangkan pada motor induksi
yang digunakan dapat terjadi perubahan beban yang besar.
Beberapa penelitian pengaturan kecepatan motor induksi
yang telah dilakukan antara lain oleh Brian heber, Longya Xu dan Yifan tang
(1997) menggunakan kontroller logika fuzzy untuk memperbaiki performansi
kontroller PID pada pengaturan kecepatan motor induksi. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh
Mohammed dkk(2000) mengembangkan kontroller fuzzy yang digunakan untuk menala
parameter PI. Kontroller fuzzy juga dikembangkan pada penelitian yang
dilakukan Chekkouri MR dkk (2002) dan Lakhdar M & Katia K (2004) dengan
melengkapi mekanisme adaptasi pada kontroller fuzzy pada pengaturan motor
induksi.
Pada penelitian ini dirancang suatu pengaturan kecepatan motor induksi 3 fasa dengan menggunakan
pengontrol adaptif fuzzy. Dengan adanya
pengaturan kecepatan ini diharapkan kecepatan motor induksi dapat konstan
sesuai yang diinginkan, walaupun
mendapat perubahan beban, sehingga menghasilkan performansi motor induksi yang
tinggi .
Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (ac) yang
paling luas penggunaannya. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor
motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang
terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relative antara putaran rotor dengan
medan putar (rotating magnetic field)
yang dihasilkan oleh arus stator.
Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber
tegangan tiga fasa akan menghasilkan medan magnet yang berputar dengan
kecepatan sinkron (ns = 120f/2p). Medan putar
pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada rotor, sehingga
terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan ikut berputar
mengikuti medan putar stator.
Perbedaan putaran relative antara stator dan rotor
disebut slip. Bertambahnya beban,
akan memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus
induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotor
pun akan bertambah besar. Jadi , bila beban motor bertambah, putaran rotor
cenderung menurun. Dikenal dua tipe motor induksi yaitu motor induksi dengan
rotor belitan dan rotor sangkar.
Sebelum kita membahas bagaimana rotating magnetic field (medan putar) menyebabkan sebuah motor berputar, marilah
kita tinjau bagaimana medan
putar ini dihasilkan. Gambar berikut menunjukkan sebuah stator tiga fasa dengan suplai arus
bolak balik tiga fasa pula.
Belitan stator terhubung wye (Y). Dua belitan pada
masing-masing fasa dililitkan dalam arah yang sama. Sepanjang waktu, medan
magnet yang dihasilkan oleh setiap fasa akan tergantung kepada arus yang
mengalir melalui fasa tersebut. Jika arus listrik yang melalui fasa tersebut
adalah nol (zero), maka medan magnet
yang dihasilkan akan nol pula. Jika arus mengalir dengan harga maksimum, maka
medan magnet berada pada harga maksimum pula. Karena arus yang mengalir pada
system tiga fasa mempunyai perbedaan 120o, maka medan magnet yang dihasilkan
juga akan mempunyai perbedaan sudut sebesar 120o pula.
Ketiga medan magnet yang dihasilkan akan membentuk satu
medan, yang akan beraksi terhadap rotor. Untuk motor induksi, sebuah medan
magnet diinduksikan kepada rotor sesuai dengan polaritas medan magnet pada
stator. Karenanya, begitu medan magnet stator berputar, maka rotor juga
berputar agar bersesuaian dengan medan magnet stator.
Pada sepanjang waktu, medan
magnet dari masing-masing fasa bergabung untuk menghasilkan medan magnet yang posisinya bergeser hingga
beberapa derajat. Pada akhir satu siklus arus bolak balik, medan magnet tersebut telah bergeser hingga
360o,
atau satu putaran. Dan karena rotor juga mempunyai medan magnet berlawanan arah yang
diinduksikan kepadanya, rotor juga akan berputar hingga satu putaran.
Penjelasan mengenai ini dapat dilihat pada gambar selanjutnya.
Putaran medan magnet dijelaskan pada gambar di bawah
dengan “menghentikan” medan tersebut pada enam posisi. Tiga posisi ditandai
dengan interval 60o pada gelombang sinus yang mewakili arus yang mengalir pada
tiga fasa A,B, dan C. Jika arus mengalir dalam suatu fasa adalah positif, medan
magnet akan menimbulkan kutub utara pada kutub stator yang ditandai dengan A’,
B’, dan C’.
NS= kecepatan sinkron (rpm) NR= kecepatan
rotor (rpm)
Kecepatan medan putar atau kecepatan sinkron dari suatu
motor dapat dicari dengan menggunakan Equation (12-2).
dimana:
NS= kecepatan
sinkron (rpm) NR=
kecepatan rotor (rpm)
Kecepatan medan putar atau kecepatan sinkron dari suatu
motor dapat dicari dengan menggunakan Equation (12-2).
Contoh:
Sebuah
motor induksi dua kutub, 60 Hz, mempunyai kecepatan pada beban penuh sebesar
3554 rpm. Berapakah persentase slip pada beban penuh?
Solusi:
Satuan
listrik :
Arus listrik (I) => ampere
Tegangan listrik (V) = beda
potensial => volt
Tahanan (R) = resistansi =>
ohm
Reaktansi (X)=> ohm
Impedansi (Z)= R ± jX => ohm
Daya
(S) = P ± jQ => volt ampere
Daya
aktif (P) => watt
Daya
reaktif (Q) => volt ampere reaktif
Energi
(E) => watt-hour (watt-jam)
Faktor
daya (cos j) => tidak ada satuan
Berikut merupakan penjelasan dari cara untuk mengatur kecepatan pada tiga fasa secara ringkas dan jelas ;
1. Mengubah Jumlah Kutub
Karena operasi motor induksi mendekati kecepatan sinkron, maka kecepatan motor dapat diubah dengan cara mengubah jumlah kutubnya, sesuai dengan persamaan :
Ns = 120f/P
Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengubah hubungan lilitan dai kumparan stator motor. Normalnya diperoleh dua perubahan kecepatan sinkron dengan mengubah jumlah kutub, misalnya dari dua kutub menjadi empat kutub. Dengan cara ini perubahan kecepatan yang dihasilkan hanya dalam “discrete steps”.
2. Pengaturan Tahanan Rotor
Dalam pengaturan kecepatan putaran dengan cara pengaturan tahanan luar hanya bisa dilakukan pada motor induksi rotor belitan, dengan cara menghubungkan tahanan luar ke dalam rangkaian rotor melalui slipring. Diketahui bahwa dalam pengaturan tahanan secara manual terkadang kurang sempurna untuk beberapa jenis penggunaan, seperti sistem kontrol umpan balik. Kontrol dengan memanfaatkan komponen elektronik pada tahanan luar akan lebih memperhalus operasi pengaturan.3. Pengaturan Tegangan
Untuk melakukan suatu pengaturan kecepatan dengan daerah pengaturan yang sempit pada motor induksi rotor sangkar dapat dilakukan dengan menurunkan (mengatur) besarnya suatu tegangan masukan. Perlu anda ketahui pula bahwa dalam pengaturan kecepatan seperti ini dapat menyebabkan naiknya slip sehingga efisiensi menurun dengan menurunnya kecepatan, dan pemanasan berlebihan pada motor bisa menimbulkan masalah.4. Pengaturan Frekuensi
Dalam pengaturan putaran motor induksi dapat dilakukan dengan mengatur nilai frekuensi jala-jala. Aplikasi metode pengaturan kecepatan ini memerlukan sebuah pengubah frekuensi. Diketahui bahwa dalam menghindari saturasi yang tinggi dalam magnetik, tegangan terminal ke motor harus bervariasi sebanding dengan frekuensi.Transformator
Konstruksi Transformator
Transformator sering juga disebut trafo memiliki konstruksi dan simbol seperti pada gambar 1 berikut ini.
Keterangan dari gambar 1 :
NP : jumlah lilitan primer
NS : jumlah lilitan sekunder
VP : tegangan primer
VS : tegangan sekunder
Sebuah trafo terdiri dari kumparan dan inti besi. Biasanya terdapat 2 buah kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Kedua kumparan ini tidak berhubungan secara fisik tetapi dihubungkan oleh medan magnet. Untuk meningkatkan induksi magnetik antara 2 kumparan maka ditambahkan inti besi seperti pada gambar 1.
Inti besi pada trafo dibedanya menjadi 2 macam yaitu :
1. 1. Inti besi tipe Shell (Shell Core Transformator)
2. 2. Inti besi tipe tertutup (Closed Core Transformator)
Kedua jenis inti besi ini dapat dilihat seperti pada gambar 2 berikut ini.
Pada trafo dengan inti besi berbentuk shell, kumparan dikelilingi oleh inti besi. Fluks magnetik pada inti besi tipe shell akan terbelah dua (lihat gambar 2). Sementara kumparan primer dan kumparan sekunder digulung bersamaan. Untuk trafo yang memiliki inti besi tipe tertutup. Tidak ada pembagian fluk magnetik. Kumparan primer dan kumparan sekunder terpisah dan dihubungkan dengan inti besi.
Inti besi trafo tidak dibuat berbentuk besi tunggal, tetapi dibuat dari pelat besi yang berlapis – lapis. Bentuk lapisan pelat besi pada inti trafo dapat dilihat seperti pada gambar 3 berikut ini.
Cara menghubungkan lapisan inti besi juga bermacam-macam. Beberapa cara yang umum digunakan dapat dilihat seperti pada gambar 4 berikut ini.
Mengapa inti besi sebuah trafo harus dibuat berlapis-lapis?.
Untuk menjawab pertanyaan ini , kita terlebih dahulu harus mempelajari rugi-rugi yang terjadi pada inti besi. Rugi – rugi yang terjadi pada inti besi disebut “iron losses “ (rugi-rugi besi). Kerugian pada inti besi terdiri dari :
1. Hysterisis losses (rugi-rugi histerisis)
Kerugian histerisis disebabkan oleh gesekan molekul yang melawan aliran gaya magnet di dalam inti besi. Gesekan molekul dalam inti besi ini menimbulkan panas. Panas yang timbul ini menunjukan kerugian energi, karena sebagian kecil energi listrik tidak dipindahkan , tetapi diubah bentuk menjadi energi panas. Panas yang tinggi juga dapat merusak trafo ,sehingga pada trafo – trafo transmisi daya listrik ukuran besar, harus didinginkan dengan media pendingin. Umumnya digunakan minyak khusus untuk mendinginkan trafo ini.
Sebuah trafo didesain untuk bekerja pada rentang frekuensi tertentu. Menurunnya frekuensi arus listrik dapat menyebabkan meningkatnya rugi-rugi histerisis dan menurunkan kapasitas (VA) trafo.
2. Kerugian karena Eddy current (eddy current losses)
Kerugian karena Eddy current disebabkan oleh aliran sirkulasi arus yang menginduksi logam. Ini disebabkan oleh aliran fluk magnetik disekitar inti besi. Karena inti besi trafo terbuat dari konduktor (umumnya besi lunak), maka arus Eddy yang menginduksi inti besi akan semakin besar. Eddy current dapat menyebabkan kerugian daya pada sebuah trafo karena pada saat terjadi induksi arus listrik pada inti besi, maka sejumlah energi listrik akan diubah menjadi panas. Ini merupakan kerugian.
Untuk mengurangi arus Eddy, maka inti besi trafo dibuat berlapis-lapis, tujuannya untuk memecah induksi arus Eddy yang terbentuk di dalam inti besi. Perbedaan induksi arus Eddy di dalam inti besi tunggal dengan inti besi berlapis dapat dilihat pada gambar 5 berikut ini.
3. Rugi-rugi tembaga (copper losses)
Rugi – rugi yang ketiga adalah rugi-rugi tembaga (copper losses). Rugi-rugi tembag terjadi di kedua kumparan. Kumparan primer atau sekunder dibuat dari gulungan kawat tembaga yang dilapisi oleh isolator tipis yang disebut enamel. Umumnya kumparan dibuat dari gulungan kawat yang cukup panjang. Gulungan kawat yang panjang ini akan meningkatkan hambatan dalam kumparan. Pada saat trafo dialiri arus listrik maka hambatan kumparan ini akan mengubah sejumlah kecil arus listrik menjadi panas yaitu sebesar (i2R). Semakin besar harga R maka semakin besar pula energi panas yang timbul di dalam kumparan. Mutu kawat yang bagus dengan nilai hambatan jenis yang kecil dapat mengurangi rugi – rugi tembaga.
Sebuah trafo yang ideal diasumsikan:
- Tidak terjadi rugi-rugi hysterisis
- Tidak terjadi induksi arus Eddy
- Hambatan dalam kumparan = 0, akibatnya tidak ada rugi-rugi tembaga
Gulungan kawat pada kumparan trafo
Menggulung kawat pada kumparan trafo tidak dilakukan dengan sembarangan, tetapi mengikuti aturan tertentu. Pada trafo fase tunggal, terdapat 2 gulungan kumparan, yaitu gulungan pada kumparan primer yang terhubung langsung ke sumber arus listrik dan gulungan kumparan sekunder yang terhubung langsung ke beban. Perbandingan jumlah gulungan antara kumparan primer dan kumparan sekunder akan menentukan jenis trafo, apakah jenis step-up atau step-down. Bila gulungan kawat pada kumparan primer lebih banyak dibandingkan dengan gulungan kawat pada kumparan sekunder maka trafo akan berfungsi sebagai penurun tegangan atau step-down trafo. Sebaliknya jika gulungan kawat pada kumparan sekunder lebih banyak dari pada gulungan kawat pada kumparan primer, maka trafo akan berfungsi untuk menaikan tegangan atau step-up trafo.
Jenis material kawat yang banyak digunakan untuk membuat kumparan adalah kawat tembaga. Kawat tembaga memiliki konduktivitas listrik yang bagus, tetapi memiliki berat yang besar. Untuk mengurangi berat transformator, sering juga digunakan jenis kawat aluminium. Kawat dengan bahan dasar aluminium memiliki berat jenis yang kecil, tetapi kawat ini tidak tahan terhadap panas dan konduktivitasnya masih lebih kecil dibandingkan dengan tembaga.
Satu hal yang penting dalam menggulung kumparan trafo adalah arah gulungan (orientasi titik). Kumparan primer dan kumparan sekunder dapat digulung searah, tetapi dapat juga digulung berlawanan arah. Hal ini akan berpengaruh ke fasa arus listrik. Apabila kumparan primer dan kumparan sekunder digulung searah, maka fasa arus listrik pada kumparan primer akan sama dengan fasa arus listrik pada kumparan sekunder. Sebaliknya apabila arah gulungan kumparan primer dan sekunder berlawanan arah, maka fasa arus listrik pada kumparan primer akan berlawanan dengan fasa arus listrik pada kumparan sekunder. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 6 berikut ini.
Trafo dapat digunakan untuk menaikan atau menurunkan tegangan. Trafo yang digunakan untuk menaikan tegangan disebut trafo step – up sedangkan trafo yang digunakan untuk menurunkan tegangan disebut trafo step-down. Pada trafo step – up tegangan pada sisi sekunder akan lebih tinggi dari tegangan pada sisi primer sebaliknya pada trafo step down tegangan sisi sekunder akan lebih rendah dari tegangan pada sisi primer. Selain trafo step-up dan trafo step –down juga ada trafo impedansi. Trafo impedansi tidak menaikan atau menurunkan tegangan, tetapi digunakan untuk menyesuaikan impedansi suatu rangkaian listrik atau dapat juga digunakan sebagai beban dan filter terhadap medan magnet.
Tegangan pada sisi primer (Vp) dan tegangan sekunder (Vs) ditentukan oleh jumlah lilitan kawat pada kumparan primer dan sekunder. Perbandingan antara lilitan kawat pada kumparan primer (Np) dan lilitan kawat pada kumparan sekunder (Ns) disebut rasio lilitan (n). Sedangkan perbandingan antara tegangan primer (Vp) dengan tegangan sekunder (Vs) disebut rasio tegangan. Besar rasio tegangan dengan rasio lilitan harus sama. Sehingga secara matematis dapat ditulis :
Persamaan 1 berlaku bila fluks medan magnet primerdan fluks medan magnet sekundersama. Rasio lilitan merupakan salah satu faktor penting dalam mendesain dan membuat trafo.
Contoh 1
Sebuah trafo memiliki jumlah lilitan kumparan primer 1500 dan jumlah lilitan pada kumparan sekunder 500 hitunglah berapa rasio lilitan trafo tersebut. Bila pada sisi primer diberi tegangan listrik AC 300 V, hitunglah tegangan pada sisi sekunder bila fluks magnet primer dan sekunder sama.
Jawab
Bila fluks medan magnet pada sisi primer dan sekunder sama, maka berlaku:
Cara kerja transfromator
Pada trafo kumparan primer dan kumparan sekunder tidak berhubungan sama sekali, jadi bagaimana daya listrik dapat berpindah dari primer ke sekunder?.
Penghubung antara kumparan primer dan kumparan sekunder adalah fluks medan magnet. Ketika kumparan primer dialiri arus listrik AC, maka pada kumparan primer akan timbul medan magnet disekelilingnya yang disebut mutual induktansi. Mutual induktansi ini bekerja menurut hukum Faraday tentang induksi magnet pada kawat yang dialiri arus listrik. Kuat medan magnet berubah dari nol hingga maksimum yang dinyatakan dengan

Garis gaya magnet ini keluar dari kumparan primer dan diarahkan oleh inti besi. Fluk magnetik ini berputar di dalam inti besi seperti pada gambar 2. Fluks medan magnet berubah naik dan turun sesuai dengan sumber arus AC yang diberikan.
Besar medan magnet yang diinduksikan ke inti besi ditentukan oleh besarnya arus listrik dan jumlah lilitan kumparan. Semakin besar lilitan kumparan dan semakin besar arus listrik yang mengalir, maka semakin besar juga fluks medan magnet yang diinduksikan ke inti besi.
Ketika medan magnet ini memotong atau masuk ke kumparan sekunder, maka pada kumparan sekunder akan timbul gaya gerak listrik yang disebut tegangan induksi. Besar tegangan induksi ditentukan menurut hukum faraday yaitu :
Tegangan induksi ini tidak mengubah frekuensi, sehingga frekuensi pada kumparan primer akan sama dengan frekuensi pada kumparan sekunder.
Bila kira mempunyai sebuah trafo dengan 1 lilitan tunggal pada kumparan primer dan demikian juga dengan kumparan sekunder. Jika tegangan 1 volt diberikan pada kumparan primer dan diasumsikan tidak ada kerugian, arus listrik yang mengalir cukup untuk membangkitkan fluks medan magnet dan menghasilkan tegangan induksi sebesar 1 volt pada 1 lilitan di kumparan sekunder. Ini yang disebut dengan besar tegangan per lilitan.
Jika fluk medan magnet bervariasi sebesar Φ = Φmax sinωt, maka hubungan antara induksi emf, (E) dan N diberikan :
Tegangan maksimum jika Cos(wt) = 1, atau
Tegangan rms (rms = root mean square) adalah :
Persamaan ini dikenal dengan nama transformer EMF equation. Untuk kumparan primer maka digunakan NP dan untuk kumparan sekunder digunakan Ns. Trafo tidak dapat bekerja pada arus DC, karena arus DC tidak menimbulkan fluk medan magnet.
Contoh 2
Sebuah trafo mempunyai 480 lilitan pada kumparan primer dan 90 lilitan pada kumparan sekunder. Fluk magnet maksimum sebesar 1,1 Tesla pada tegangan 2000 Volt dengan frekuensi 50 Hz, hitunglah :
- Fluks maksimum di inti besi
- Luas penampang inti
- Induksi emf sekunder
Jawab :
Fluks maksimum di inti besi
Daya Transformator
Daya trafo dinyatakan dalam satuan VA (Volt-Ampere). Untuk ukuran yang lebih besar dinyatakan dalam satuan kVA (kiloVolt-ampere). Pada trafo yang ideal, daya yang diberikan pada kumparan primer akan seluruhnya dipindahkan ke kumparan sekunder tanpa rugi-rugi. Trafo ideal tidak mengubah daya yang diberikan, hanya mengubah tegangan. Trafo hanya dapat menaikkan atau menurunkan tegangan tetapi tidak dapat menaikan daya listrik. Secara matematis, daya sebuah trafo dapat dituliskan :
Dimana θp dan θs adalah fase pada primer dan sekunder.
Efisiensi transformator
Sebuah trafo tidak membutuhkan bagian yang bergerak untuk memindahkan energi dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Ini berarti tidak ada kerugian karena gesekan atau hambatan udara seperti yang terdapat pada mesin – mesin listrik (contoh motor listrik dan generator). Namun di dalam trafo juga terdapat kerugian yang disebut rugi-rugi tembaga (copper losses) dan rugi-rugi besi (iron losses). Rugi-rugi tembaga terdapat pada kumparan primer dan kumparan sekunder, sedangkan rugi-rugi besi terdapat dalam inti besi. Rugi-rugi ini berupa panas yang dilepaskan akibat terjadinya Eddy current. Tetapi rugi-rugi ini sangat kecil. Efisiensi sebuah trafo dapat dihitung dengan membandingkan daya yang dikeluarkan di kumparan sekunder dengan daya yang diberikan pada kumparan primer.
Sebuah trafo ideal akan memiliki efisiensi sebesar 100 %. Artinya semua daya yang diberikan pada kumparan primer dipindahkan ke kumparan sekunder tanpa ada kerugian. Sebuah trafo yang real memiliki efisiensi di bawah 100% dan pada saat beban penuh (full load) efisiensi trafo berkisar pada harga 94 – 96%. Untuk trafo yang bekerja pada tegangan dan frekuensi yang konstan, efisiensi trafo dapat mencapai 98%. Efisiensi trafo dapat dinyatakan :
Transformator dengan banyak kumparan
Pada pembahasan sebelumnya kita hanya melihat trafo dengan 2 kumparan, yaitu 1 kumparan primer dan 1 kumparan sekunder. Tetapi, trafo dapat dibuat dengan banyak kumparan, baik pada kumparan primer maupun pada kumparan sekunder. Trafo dengan banyak kumparan disebut multiple winding transformer.
Prinsip kerja trafo dengan banyak kumparan sama dengan trafo dengan 2 kumparan. Perhitungan tegangan primer, tegangan sekunder, jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan sekunder serta arah lilitan sama dengan perhitungan pada trafo dengan 2 kumparan. Hal yang perlu diperhatikan adalah polaritas tegangan pada kumparan, baik kumparan primer maupun kumparan sekunder. Gambar 7 menunjukan skema trafo dengan banyak kumparan.
Gambar 7 menunjukan sebuah trafo yang memiliki 2 kumparan primer dan 3 kumparan sekunder. Kumparan primer trafo dapat dihubungkan secara seri atau paralel. Apabila hendak dihubungkan dengan tegangan yang lebih tinggi kumparan primer dapat dihubungkan seri. Bila kumparan primer dihubungkan secara parelel, maka kumparan primer dapat dialiri arus listrik yang lebih besar lagi. Demikian juga dengan kumparan sekunder. Bila dihubungkan secara seri, maka tegangan yang dihasilkan akan semakin besar, dan bila dihubungkan secara paralel, maka arus yang dihasilkan akan semakin besar.
Proses menghubungkan 2 kumparan atau lebih, harus diperhatikan polaritas masing -masing kumparan. Kumparan yang dihubungkan seri atau paralel harus memiliki polaritas yang sama. Gambar 8 memberikan contoh cara menghubungkan kumparan -kumparan primer dan kumparan – kumparan sekunder.
Trafo certer tap (Trafo CT)
Trafo CT adalah trafo step-down yang kumparan sekundernya memiliki titik tengah (center tap). Trafo ini digunakan untuk menciptakan 2 tegangan sekunder yang sama. Trafo CT digunakan untuk membuat power supply bipolar. Gambar 9 menunjukan skema trafo CT.
Gambar 10 dan gambar 11 menunjukan 2 macam trafo step – down yang banyak digunakan pada saat ini. Gambar 10 menunjukan jenis trafo CT dan gambar 11 menunjukan jenis trafo engkel. Trafo engkel adalah sebutan untuk trafo standar yang memiliki 1 kumparan primer dan 1 kumparan sekunder.
Gambar 10 contoh trafo engkel
Gambar 11 contoh trafo CT
Catatan : beberapa gambar diambil dari http://www.electronics-tutorials.ws/index.html
Pembahasan Soal
PILIH JAWABAN YANG PALING BENAR
1. Dalam rangka menaikkan
efisiensi dijumpai pembangkitan campuran seperti
A.
PLTGU
B.
PLTN
C.
PLTP
D.
PLTM
2. Keuntungan PLTGU adalah proses
pembangkitan listrik dapat dilaksanakan secara bertahap dimana pada tahap awal
PLTGU bekerja dengan sistem
A.
Open cycle
B.
Combine Cycle
C.
Double Cycle
D.
Single open cycle
3. Tegangan keluaran Generator
berkisar antara
A.
6,6 hingga 24 kV
B. 0,6
hingga 2,4 kV
C. 6,6
hingga 2,4 kV
D. 66
hingga 240 kV
4. Keuntungan perusahaan
listrik dalam pelayanan menggunakan jaringan tegangan menengah, antara lain...,
kecuali
A.
Tidak membutuhkan investasi instalasi JTR
B.
Rugi-rugi yang rendah
C.
Pelaksanaan pembanunan yang lebih cepat
D. Investasi awal tinggi
5. Terdapat beberapa sistem
jaringan distribusi antara lain
A.
Radial, Loop dan Spindle
B.
Radial, Loop dan Network
C.
Radial, Paralel dan Spindle
D.
Network, Loop dan Spindle
6. Dalam jaringan tegangan
rendah di Indonesia pada umumnya dipergunakan jaringan… kecuali
A. 3
phasa tiga kawat
B. 3
phasa empat kawat
C.
Dua phasa dua kawat
D.
Satu phasa dua kawat
7. Dalam operasi paralel
beberapa kondisi yang harus dipenuhi antara lain
A.
Ratio belitan atau transformasi dan rating tegangan sama
B.
Polaritas sama, Persen impedansi sama
C.
Ratio antara resistansi dan reaktasi sama
D.
Jawaban A,B dan C Benar
8. Pada pengujian hubung
singkat, tegangan masukan Vhs dinaikkan secara perlahan sampai Ammeter
menunjukkan
A.
arus beban penuh
B.
arus hubung singkat
C.
arus pengujian beban penuh
D.
arus pengujian hubung singkat
9. Data yang didapat dari
hasil pengujian beban nol adalah
A.
Besar Daya, arus dan Tegangan beban nol
B.
Besar beban, arus dan Tegangan beban nol
C.
Besar beban, daya dan Tegangan beban nol
D.
Besar Daya, arus dan Impedansi beban nol
10. Dari persamaan kopel motor
induksi diatas diketahui bahwa kopel sebanding dengan....
A.
pangkat dua tegangan yang diberikan
B.
akar dua tegangan yang diberikan
C.
pangkat dua impedansi yang diberikan
D.
akar dua impedansi yang diberikan
11. Diantara berbagai karakteristik motor, yang terpenting adalah hubungan antara
jumlah perputaran n dan ......
A.
kopel T
B.
Arus
C.
Impedansi
D.
Daya keluaran
12. Berdasarkan cara
pendinginannya, dikenal 3 tipe Transformator, yaitu:
A. Oil
filled self cooled, oil filled water cooled, dan air blast
B. Oil
filled self cooled, oil filled water cooled, dan oil filled air blast
C. Oil field self cooled, oil field water
cooled, dan air blast
D. Oil
field self cooled, oil filled water cooled, dan air blast
13. Berdasarkan cara melilit
inti dikenal ada 2 tipe Transformator, yaitu
A. Tipe Inti dan Cangkang
B.
Tipe Cangkang dan Linear
C.
Tipe Inti dan Linear
D.
Tipe Linear dan Selenoid
14. Rugi yang terjadi pada
Transformator adalah
A.
rugi-rugi besi dan rugi tembaga
B.
rugi histerisis dan rugi tembaga
C.
rugi histerisis dan arus eddy
D.
arus eddy dan rugi tembaga
15. Menurut Hukum Ohm, hubungan
antara arus dan tegangan dapat dinyatakan sebagai berikut …..
A. V
= i R
B. v
= i R
C. v =
i r
D.
V = I. R
16. Salah satu fungsi
Transformator daya pada sistem tenaga adalah…
A.
Menaikan dan menurunkan tegangan sistem
B.
Menurunkan tegangan sistem
C.
Menaikan tegangan sistem
D.
Memindahkan daya elektrik dari satu sirkit ke sirkit lain
A. Sistem Pembangkit, Sistem Transmisi dan Sistem Distribusi
B. Pusat Pembangkit, Sistem Transmisi dan Sistem Distribusi
C. Pusat Pembangkit, Saluran Transmisi dan Sistem Distribusi
D. Pusat Pembangkit, Saluran Transmisi dan SaluranDistribusi
`18. Efisiensi maksimum suatu
Transformator akan dicapai bilamana..
A.
Rugi tembaga sama dengan Rugi besi
B.
Rugi tembaga primer sama dengan Rugi tembaga sekunder
C.
Rugi besi sama dengan Rugi inti
D.
Rugi tembaga primer sama dengan Rugi besi
19. Rugi inti Transformator
terdiri dari
A.
Rugi histerisis dan rugi arus edy
B.
Rugi tembaga, dan rugi arus edy
C.
Rugi tembaga dan rugi besi
D.
Rugi tembaga dan histerisisi
20. Untuk menghindari sirkulasi arus lokal
dan pembagian beban yang tidak proporsional pada kerja paralel dua atau lebih
Transformator maka Transformator harus memenuhi……
A.
Rating tegangan primer dan sekunder dari Transformator harus identik
B.
Tipe harus sama
C.
Tipe dan rating harus sama
D.
Perbandingan lilitan harus sama
21. Peralatan yang dipergunakan untuk dapat
mengkonversi energi elektrik menjadi energi elektrik adalah.
A. Motor
B.
Generator
C.
Tranformator
D.
Mesin
22. Peralatan yang dipergunakan untuk dapat
mengkonversi energi mekanik menjadi energi elektrik adalah.
A. Motor
B.
Generator
C.
Tranformator
D.
Mesin
23. Pengujian hubung singkat
pada Motor Induksi dilaksanakan dengan…
A.
Menghubung singkat belitan sekunder
B.
Memutar rotor secara perlahan dan menahannya pada saat tertentu
C.
Menahan putaran rotor setelah rotor berputar
D.
Menjaga agar s=1, selama prioda pengukuran
24. Torka maksimum dari sebuah
Motor Induksi akan tercapai pada saat….
A. slip
maksimum
B.
daya maksimum
C.
Arus maksimum
D.
slip nol
25. Motor induksi yang memiliki
konstruksi rotor seperti halnya sangkar tupai disebut ….
A. Induksi
B.
Belitan
C.
Universal
D.
Sangkar
26. Motor induksi pada umumnya berputar
dengan kecepatan konstan. Pengaturan putaran motor induksi dapat dilakukan
dengan cara-cara….
A. Merubah
jumlah kutub, merubah frekuensi, merubah urutan fasa
B.
Merubah arah kutub, merubah frekuensi, merubah tegangan
C.
Merubah urutan fasa, merubah frekuensi, merubah tegangan
D.
Merubah jumlah kutub, merubah frekuensi, merubah tegangan
27. Pada motor induksi 1 fasa,
fluksi sinusoidal yang diberikan hanya akan menghasikan medan yang …..
A. Diam B. Pulsator C.Berputar D. Pulsasi
28. Dua hal penting yang harus
diperhatikan dalam pengasutan motor induksi, yaitu:…
A. Arus
dan Torka pengasutan
B.
Arus dan kecepatan pengasutan
C.
Torka pengasutan dan torka beban
D.
Arus pengasutan dan torka beban
29. Arah putaran suatu motor
induksi tiga phasa dapat dirubah dengan cara..
A.
Merubah arah kutub
B.
Merubah sumber arus
C.
Merubah urutan fasa rotor
D.
Merubah urutan fasa sumber
30. Jenis bahan bakar untuk PLTD dan PLTU berupa
A. Solar dan residu,minyak,batubara,gas atau nuklir
B. Solar, residu dan minyak,batubara,gas atau nuklir
C. Solar, residu,minyak dan batubara,gas atau nuklir
D. Solar, residu,minyak,batubara dan gas atau nuklir
1. Pembangkit listrik tenaga hybrid saat ini sudah
dikembangkan di Indonesia yang terletak di …
A.
Jakarta
B.
Semarang
C.
Yogyakarta
D.
Surabaya
E.
Ambon
2. Jenis arus yang dihasilkan oleh pembangkit listrik
sebelum diubah oleh inverter pada pembangkit listrik
energi surya adalah …
A. Alternating Current
B. Direct Current
C. Voltase
D. Daya
E. Ampere
3. Pergerakan udara yang diakibatkan oleh perbedaan
tekanan udara yang merupakan hasil dari
pengaruh ketidakseimbangan pemanasan sinar matahari
terhadap tempat-tempat yang berbeda di
permukaan bumi disebut …
A. Angin
B. Tekanan udara
C. Musim
D. Kelembaban udara
E. Curah hujan
4. Angin bertiup dari …
A. Daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan
udara rendah
B. Daerah bertekanan udara rendah ke daerah bertekanan
udara tinggi
C. Daerah tinggi ke daerah rendah
D. Daerah rendah ke daerah tinggi
E. Daerah dingin ke daerah panas
5. LAPAN merupakan akronim dari …
A. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
B. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nusantara
C. Lembaga Penelitian dan Antariksa Nasional
D. Lembaga Pengkajian Antariksa Nasional
E. Lembaga Pengkajian Antariksa Nusantara
6. Berikut ini merupakan daerah yang cocok untuk
dikembangkan menjadi lokasi pembangkit listrik energi
angin, kecuali …
A.
Nusa Tenggara Timur
B.
Nusa Tenggara Barat
C.
Sulawesi Selatan
D.
Bali
E. Pantai selatan jawa
7. Pembangkit listrik energi surya sering disebut juga
dengan istilah …
A.
Photosintesis
B.
Photoorganic
C.
Photosurya
D.
Photosolar
E.
Photovoltaic
8. Berikut ini yang merupakan salah satu tipe sel surya
adalah …
A. Pollycristaline
B. Pollymer
C. Methana
D. Hibryd
E. Mikrohidro
9. Sel photovoltaic terbuat dari bahan …
A. Silicon kristalin
B. Silicon padat
C. Silicon cair
D. Ferrit clorit
E. Mangan dioksida
10. Berikut merupakan komponen yang digunakan dalam
pembangkit listrik energi surya, kecuali …
A. Generator
B. Panel surya
C. Regulator
D. Aki
E. Inverter AC/DC
11. Pada pembangkit listrik energi surya, terjadi
perubahan listrik …
A. Arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC)
B. Arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC)
C. Arus seri menjadi arus parallel
D. Arus parallel menjadi arus seri
E. Arus induksi
12. Alat yang berfungsi sebagai pengubah jenis arus pada
pembangkit listrik energi surya adalah …
A. Inverter
B. Regulator
C. Control panel
D. Solar cell
E. Accumulator
13. Performa pembangkitan listrik energi surya
bergantung pada factor berikut ini, kecuali …
A. Lokasi
B. Hari
C. Tahun
D. Kondisi iklim
E. Curah hujan
14. Ukuran sel photovoltaic berkisar antara …
A. 0,1 sampai 0,5 inchi
B. 0,1 sampai 0,5 cm
C. 0,1 sampai 1 inchi
D. 0,1 sampai 1 cm
E. 0,5 sampai 4 inchi
15. Komponen pada nomor 3 adalah …
A. Inverter
B. Generator
C. Solar cell
D. Baterai
E. Regulator
16. Komponen pada nomor 4 adalah …
A. Inverter
B. Generator
C. Solar cell
D. Baterai
E. Regulator
17. Bakteri yang dapat hidup dalam kondisi kedap udara
disebut …
A. Bakteri anaerob
B. Bakteri aerob
C. Bakteri anautotrof
D. Bakteri autotrof
E. Bakteri kokus
18. Gas yang dihasilkan dari proses pencernaan yang
dilakukan oleh bakteri methanogen adalah …
A. Methane
B. Ethane
C. Ethanol
D. Alcohol
E. Butanol
19. Berikut merupakan habitat bakteri methanogen,
kecuali …
A. Daerah lembab
B. Limbah organic
C. Sampah rumah tangga
D. Kotoran manusia
E. Kotoran hewan
20. Kelangsungan hidup bakteri methanogen dalam rekator
sangat menentukan dalam keberhasilan proses
pencernaan seperti …
A. Intensitas cahaya
B. Suhu
C. Temperature
D. Keasaman
E. Jumlah material yang akan dicerna
21. Urutan pencernaan bakteri methanogen dalam reactor
adalah …
A. Acidogenesis → asetogenesis
→ methanogenesis
→ hidrolisis
B. Hidrolisis → asetogenesis
→ acidogenesis
→ methanogenesis
C. Hidrolisis → acidogenesis
→ methanogenesis
→ asetogenesis
D. Hidrolisis → acidogenesis
→ asetogenesis
→ methanogenesis
E. Methanogenesis → asetogenesis
→ acidogenesis
→ hidrolisis
22. Proses penguraian molekul organic menjadi
karbohidrat, asam amino dan asam lemak disebut …
A. Hidrolisis
B. Acidogenesis
C. Asetogenesis
D. Methanogensis
E. Hybrid
23. Proses penguraian untuk menghasilkan ammonia, karbon
dioksida dan hydrogen sulfida dalam reactor
disebut …
A. Hidrolisis
B. Acidogenesis
C. Asetogenesis
D. Methanogenesis
E. Hybrid
24. Sebuah sistem yang memungkinkan terjadinya
keseimbangan dan kelestarian ekosistem dengan
bantuan teknologi tepat guna disebut …
A. Hybrid
B. Microsystem
C. Teknoelectro
D. Teknohybrid
E. Teknoekologis
25. Berikut merupakan manfaat produk rekayasa pembangkit
listrik sederhana, kecuali …
A. Membantu meningkatkan kemandirian dari kebergantuan
terhadap energi fosil
B. Menyelamatkan lingkungan dan mengatasi berbagai
dampak buruk yang ditimbulkan akibat
penggunaan bahan bakar fosil
C. Membantu mendukung aktivitas wisata kuliner,
penerangan rumah tinggal, penerangan jalan,
kegiatan di industry kecil dan menengah
D. Menjadi peyangga pasokan energi nasional di masa yang
akan datang
E. Menciptakan lapangan kerja dalam skala besar
26. Komponen yang terdiri atas baling-baling, generator
listrik dan ekor turbin angin disebut …
A. Kincir angin
B. Controller
C. Baterai
D. Tubin angin
E. Inverter
27. Komponen pada nomor 1 adalah …
A. Penutup bagian depan
B. Dudukan sirip kincir angin
C. Body dan generator
D. Sirip ekor
E. Pipa penyangga
28. Komponen pada nomor 2 adalah …
A. Penutup bagian depan
B. Dudukan sirip kincir angin
C. Body dan generator
D. Sirip ekor
E. Sirip kincir angin
29. Komponen pada nomor 3 adalah …
A. Penutup bagian depan
B. Dudukan sirip kincir angin
C. Body dan generator
D. Sirip ekor
E. Sirip kincir angin
30. Komponen pada nomor 4 adalah …
A. Penutup bagian depan
B. Dudukan sirip kincir angin
C. Body dan generator
D. Sirip ekor
E. Pipa penyangga
Mas ini yang soak terakhir gaada kunci jawabannya ya?
BalasHapusAda miss nanti saya kirim via email ya ?? maaf sblumnya
Hapusmas mau kunci jawaban soal-soal yang terakhirnya
Hapussaya juga
HapusSaya juga minta kunci jawabanya untuk soal yang terakhir
HapusSaya juga mas
BalasHapusKuci jawabanya kak
BalasHapusSaya juga minta kunci jawaban dong mas
BalasHapus